LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
PERCOBAAN III & IV
“KURVA PERTUMBUHAN MIKROBA”
O L E H
NAMA : MIFTA NUR RAHMAT
STAMBUK : F1C1 08 001
KELOMPOK : II
ASISTEN : MISRAWATI
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bioteknologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup rekayasa genetik untuk keperluan hidup manusia. Saat ini trend pemanfaatan makhluk hidup rekayasa genetik ini cenderung terpusat pada mikroorganisme, karena mikroorganisme merupakan makhluk berjasad renik yang memiliki waktu hidup relatif singkat, sehingga dapat dengan mudah diperoleh biomassa yang besar dan cara pengontrolan mikroba yang mudah.
Pada umumnya mikroba memiliki masa hidup yang relatif singkat, aktivitas yang beragam pada media tertentu, dan produk khas yang berbeda-beda. Dari fakta ini membuat mahasiswa kimia FMIPA Universitas Haluoleo ingin untuk mempelajari lebih dalam mengenai mikroorganisme dan bagaimana masa hidup mikroba tersebut. Sangat penting untuk mengetahui masa hidup mikroba karena dengannya kita dapat mengetahui seberapa besar aktivitas mikroba tersebut, bagaimana tingkat kesukaannya terhadap media dan bagaimana kondisi fisiko kimia yang dibutuhkan. Oleh karena itu, sangat diperlukan sebuah praktikum yang mengajarkan kepada para mahasiswa mengenai metode apa yang dapat digunakan untuk melihat pertumbuhan mikroba.
B. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan membuat kurva pertumbuhan mikroba.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam percobaan ini adalah bagaimana kurva pertumbuhan yang diperoleh terkait dengan ragi roti dan jamur tempe?
D. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat menggambar kurva pertumbuhan mikroba sekaligus dapat menjelaskan kondisi pada setiap fasenya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel hidup berisi senyawa polimer dengan bobot molekul tinggi seperti protein, asam nukleat, polisakarida, lipida, lemak dan lainnya. Biopolimer ini membentuk struktur elemen dalam gel hidup, misalnya dinding sel berisi polisakarida, protein, lipida, sitoplasma gel berisi protein terutama dalam bentuk enzim. Selain itu juga berisi metabolit dalam bentuk garam anorganik seperti NH4+,PO43+,K+,Ca2+,Na+,SO42-dan metabolit antara seperti piruvat, asetat, vitamin. Komposisi elemen yang dibutuhkan pada sel bakteri kira-kira 50% C,20% O. 14% N, 3% P. 1% S dan sejumlah kecil K+, Na+, Ca2+. Mg2+. C1-, vitamin. Elemen-elemen ini diperoleh dari bahan makan yang tersedia (Salmah, 2004).
Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Pembelahan sel adalah hasil dari pembelahan sel. Pada jasad bersel tunggal (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertambahan jumlah individu. Misalnya pembelahan sel pada bakteri akan menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri. Pada jasad bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel tidak menghasilkan pertambahan jumlah individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan jaringan atau bertambah besar jasadnya. Dalam membahas pertumbuhan mikroba harus dibedakan antara pertumbuhan masing-masing individu sel dan pertumbuhan kelompok sel atau pertumbuhan populasi.
Pertumbuhan dapat diamati dari meningkatnya jumlah sel atau massa sel (berat kering sel). Pada umumnya bakteri dapat memperbanyak diri dengan pembelahan biner, yaitu dari satu sel membelah menjadi 2 sel baru, maka pertumbuhan dapat diukur dari bertambahnya jumlah sel. Waktu yang diperlukan untuk membelah diri dari satu sel menjadi dua sel sempurna disebut waktu generasi. Waktu yang diperlukan oleh sejumlah sel atau massa sel menjadi dua kali jumlah/massa sel semula disebut doubling time atau waktu penggandaan. Waktu penggandaan tidak sama antara berbagai mikroba, dari beberapa menit, beberapa jam sampai beberapa hari tergantung kecepatan pertumbuhannya. Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu (Sumarsih, 2003).