Sewa Jas Kendari: February 2011

radio muadz 94,3 fm kendari

radio muadz 94,3 fm kendari
radio muadz 94,3 fm kendari

February 28, 2011

6 steps to becoming a powerful public speaker

Public speaking ranks right up there in terms of the things we are afraid to do. Whether it's the fear of being watched closely by others, or the insecurity and self-conscious feeling of slipping up during the presentation, these six tips will help you give a polished, professional speech that you (and your audience) can be proud of! 

1. Know your audience. This is the single best piece of advice for delivering a presentation. What are there interests? Their backgrounds? Why are they coming to hear you speak? What ideas do you have to share with them? Approaching your speech as more of a "me-to-you" discussion rather than a full-blown broadcast makes it less stressful. 

February 08, 2011

DAFTAR PELANGGAN TELEPON

1.
Masjid Muadz
04013190926

2.
Drs. Arifin
04013192541

3.
Hasnawati / Drs. M. Sirih
04013193528

4.
Sunanto Wibowo
(Dra. Mardan)
04013192518

5.
Arfiati
04013192621

February 02, 2011

Limbah Laboratorium dan penanganannya

LIMBAH LABORATORIUM
A.      Latar Belakang
Dalam Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pada pasal 1 butir 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

aktivitas enzimatis mikroba by Nurfitriani Soekonay

I.         Judul
            Judul prektikum kali ini adalah Aktivatis enzimatis mikroba
II.      Tujuan
            Untuk mengetahui aktivitas enzimatis mikroba
III.   Prinsip Dasar
Enzim adalah biokatalisator yang merupakan molekul biopolimer dan tersusun dari serangkaian asam amino dalam komposisi dan susunan rantai yang teratur dan tetap. Enzim memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai reaksi kimia yang terjadi di dalam sel yang mungkin sangat sulit dilakukan oleh reaksi kimia biasa. Enzim alfa amilase merupakan salah satu jenis enzim yang berperan atau berfungsi menghidrolisis ata memecah molekul-molekul pati menjadi molekul-molekul lain yang lebih sederhana seperti dekstrin, maltosa, dan glukosa. Mekanisme kerja dari enzim alfa amilase adalah dengan cara memecah ikatan α-1,4 glikosidik rantai glukan pati dari sebelah dalam (Darmajan et all, 2008).

Alat alat lab dalam lab mikrobiologi

I.                   JUDUL
Pengenalan Alat Laboratorium Mikrobiologi
II.                TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengenal alat-alat laboratorium yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi
2.      Menggolongkan alat-alat laboratorium menjadi beberapa kategori
III.             PRINSIP DASAR
Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen. Kegiatan eksperimen atau praktikum menitikberatkan pada ranah psikomotor yang berupa penampilan dan berhubungan dengan aktifitas fisik. Oleh karena pelaksanaan praktikum melibatkan alat-alat, maka perlu penguasaan tentang alat-alat praktikum sehingga dapat menunjang kelancaran praktikum dan meningkatkan kemampuan psikomotorik peserta ajar.

Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan mikroba

I.         JUDUL
Praktikum kali iniberjudul “Pengaruh Lingkungan terhadap Pertumbuhan Mikroba”
II.      TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu, salinitas, dan paparan sinar UV terhadap pertumbuhan mikroorganisme.
III.   PRINSIP DASAR
Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Pembelahan sel adalah hasil dari pertumbuhan sel. Pada jasad bersel tunggal (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertambahan jumlah individu. Misalnya pembelahan sel pada bakteri akan menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri. Pada jasad bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel tidak menghasilkan pertambahan jumlah individunya, tetapihanyamerupakanpembentukanjaringanataubertambahbesarjasadnya.Dalammembahaspertumbuhanmikrobiaharusdibedakanantarapertumbuhanmasing-masingindividuseldanpertumbuhankelompokselataupertumbuhanpopulasi (Suharjono, 2006).

Morfologi Mikroba

I.                   JUDUL
Percobaan ini berjudul : Morfologi Mikroba
II.                TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1.      Mengetahui sifat-sifat morfologi bakteri
III.             PRINSIP DASAR
Menurut bentuk dan struktur selnya makhluk hidup dibedakan menjadi dua yaitu makhluk hidup bersel banyak dan makhluk hidup bersel satu, makhluk ini tidak dapat terlihat dengan mata kita,  karena panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah atau daya lihat yang sangat terbatas.  Oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati dan pengamatan itu hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat bantu.  Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam penelitian atau pengamatan tentang organisme yang tidak bisa dilihat dengan mata, terutama dalam bidang kedokteran dan biologi adalah mikroskop dalam (bahasa latin mikro diartikan kecil sedangkan scopium berarti penglihatan). Mikroskop sering digunakan untuk, meningkat kemampuan daya pisah atau lihat seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati obyek yang sangat halus dan tidak dapat terlihat oleh mata terbuka (Dwidjoseputro, 1994).

menghitung jumlah mikroba

I.         JUDUL
Menentukan jumlah mikroba
II.      TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1.      Praktikan mampu memprediksi berapa jumlah sel mikroba dalam suatu sampel yang telah diencerkan
2.      Menghitung koloni bakteri menggunakan metode Plate Count atau hitungan cawan

Daya Kerja Anti Mikroba

I.                   JUDUL
Praktikum ini berjudul “Daya Kerja Antimikroba”
II.                TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara kerja pengujian oligodinamik dan zat antimikroba.
III.             PRINSIP DASAR
Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup, termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Pada awalnya antibiotika diisolasi dari mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika telah didapatkan dari tanaman tinggi atau binatang (Soekardjo, 1995).

vitamin dan mineral

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pengetahuan tentang vitamin sangat diperlukan dalam kehidupan manusia terutama  bagi  kesehatan.  Misalnya,  vitamin C  sangat  berguna/berperan dalam menjaga  dan memperkuat   imunitas   terhadap  infeksi,  vitamin C  juga  berperan penting   terhadap   fungsi   otak,   karena   otak   banyak  mengandung   vitamin   C. Kekurangan   vitamin  C  dapat  menimbulkan   berbagai   penyakit   pada  manusia, seperti  pendarahan di  hidung,  masuk angin,  encok,   rhematic,  peradangan pada persendian,  luka bernanah pada organ lambung,  dll.  Oleh karena itu,  vitamin C sangat   penting   bagi   kehidupan   manusia.  
Sebagaimana kita menjadi tua, tulang kita menghilangkan kandungan zat mineralnya. Kita mungkin kehilangan zat mineral tulang lebih cepat jika kita berusia lebih dari 50 tahun, jika kita perempuan setelah mati haid (menopause), atau jika kita langsing atau berberat badan ringan. Osteoporosis juga dikaitkan dengan kekurangan kalsium atau vitamin D dalam diet, dengan merokok, dengan memakai terlalu banyak kafein atau alkohol, dan kekurangan olahraga. Kita belum mengerti mengapa orang dengan HIV mempunyai angka osteoporosis lebih tinggi. Namun sebuah penelitian baru menemukan hubungan antara kehilangan tulang dan lamanya terinfeksi HIV.
Pada percobaan ini, dilakukan penentuan kadar vitamin C dan analisa kualitatif abu tulang.

identifikasi protein

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Asam amino merupakan monomer yang menyusun polimer-polimer pada prtein. Asam amino dapat mengalami proses hidrilisis yang menghasilkan hidrolisat protein. Hidrolisat protein didefinisikan sebagai protein yang mengalami degradasi hidrolitik dengan asam atau basa kuat dengan hasil akhir berupa campuran beberapa hasil. Fungsi hidrolisat protein dapat sebagai penyedap atau sebagai intermedia tes untuk isolasi dan memperoleh asam amino secara individu atau dapat pula untuk pengobatan yaitu sebagai diet untuk penderita pencernaan.
Dengan menggunakan teknik kromatografi, berbagai macam asam amino dalam hidrolisat protein dapat diidentifikasi. Kromatografi digunakan untuk memisahkan substansi campuran menjadi komponen-komponennya.Selain teknik ini, ada berbagai cara dalam pengujian terhadap protein yaitu dengan reaksi uji asam amino dan reaksi uji protein. Reaksi uji asam amino sendiri terdiri dari 6 macam uji yaitu: uji millon, uji hopkins cole, uji belerang, uji xantroproteat, dan uji biuret. Sedangkan untuk uji protein, berdasarkan pada pengendapan oleh garam, pengendapan oleh logam dan alkohol. Serta uji koagulasi dan denaturasi protein. Pada uji asam amino terdapat uji bersifat umum dan uji berdasakan jenis asam aminonya.  Seperti halnya uji millon bersifat spesifik terhadap tirosin, uji Hopkins cole terhadap triptofan, uji belerang terhadap sistein, uji biuret bereaksi positif terhadap pembentukan senyawa kompleks Cu gugus –CO dan –NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Serta uji xantroproteat bereaksi positif untuk asam amino yang mengandung inti benzena. Oleh karena itu dalam praktikum ini akan dilakukan hidrolisis protein dan identifikasi asam amino dari telur bubuk.

Pengaruh lingkungan terhadap aktivitas enzim

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Enzim berperan sangat penting dalam proses metabolisme dan katabolisme di tubuh makhluk hidup. Enzim dikatakan sebagai suatu kelompok protein yang berperan penting di dalam aktifitas biologi. Enzim berfungsi sebagai katalisator di dalam sel dan sifatnya sangat khas. Didalam jumlah sangat kecil, enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga di dalam keadaan normal tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan hasil akhir reaksinya. Di dalam sel terdapat banyak jenis enzim yang berlainan kekhasannya. Artinya suatu enzim hanya mampu menjadi katalisator untuk reaksi tertentu saja. Ada enzim yang dapat mengkatalisa suatu kelompok substrat , adapula yang hanya satu substrat saja , dan ada pula yang bersifat stereospesifik. Karena enzim mengkataliser reaksi-reaksi di dalam sistim biologis, maka enzim juga disebut sebagai Biokatalisator.
Sebagai biokatalisator yang mengatur semua kecepatan semua proses fisiologis, enzim memegang peranan penting dalam dunia kesehatan dan patologi. Meskipun dalam keadaan sehat semua proses fisiologis akan berlangsung dengan cara yang tersusun serta teratur sementara homeostasis akan dipertahankan, namun keadaan homeostasis dapat mengalami gangguan yang berat dalam keadaan patologis.
Pemanfaatan enzim secara komersial terus dipelajari dan diterapkan, dalam kajian yang dilakukan hingga saat ini telah diketahui bahwa enzim hanya dapat bekerja baik pada kondisi lingkungan tertentu, seperti suhu, pH, konsentrasi substrat dan sebagainya. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan kajian teoritis dan praktis  mengenai aktivitas enzim dalam berbagai kondisi lingkungan

karakterisasi LIPID

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian, para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat kimia yang dimaksud ialah: (1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya, eter, aseton, kloroform, benzena yang sering juga disebut “pelarut lemak”; (2) ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya; (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup. Berdasarkan pada sifat fisika tadi, lipid dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan cara ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter atau pelarut lemak yang lain.
Suatu senyawa dapat larut dalam pelarut tertentu apabila mempunyai polaritas yang sama. Senyawa non polar akan larut dalam pelarut non polar, dan lemak merupakan senyawa non polar sehingga senyawa ini mudah larut dalam pelarut non polar, seperti kloroform, karbon disulfida, karbon tetraklorida, dan sebagainya. Kelarutan dari lemak perlu diketahui untuk menentukan dasar pemilihan pelarut dalam pengambilan lemak dengan ekstraksi lemak dari bahan yang diduga mengandung lemak. Penentuan kolesterol dari berbagai bahan makanan menjadi sangat penting mengingat (1) perhatian terhadap kesehatan yang menyangkut artegonik  plasma dan diet seseorang dan yang ke(2) adalah berkaitan dengan label pada makanan. Oleh karena itu penentuan kadar lipid pada suatu makanan menjadi penting, sehingga dilakukkannya praktikum ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks ini.

hidrolisis protein

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Asam amino merupakan monomer yang menyusun polimer-polimer pada prtein. Asam amino dapat mengalami proses hidrilisis yang menghasilkan hidrolisat protein. Hidrolisat protein didefinisikan sebagai protein yang mengalami degradasi hidrolitik dengan asam atau basa kuat dengan hasil akhir berupa campuran beberapa hasil. Fungsi hidrolisat protein dapat sebagai penyedap atau sebagai intermedia tes untuk isolasi dan memperoleh asam amino secara individu atau dapat pula untuk pengobatan yaitu sebagai diet untuk penderita pencernaan.
Dengan menggunakan teknik kromatografi, berbagai macam asam amino dalam hidrolisat protein dapat diidentifikasi. Kromatografi digunakan untuk memisahkan substansi campuran menjadi komponen-komponennya.Selain teknik ini, ada berbagai cara dalam pengujian terhadap protein yaitu dengan reaksi uji asam amino dan reaksi uji protein. Reaksi uji asam amino sendiri terdiri dari 6 macam uji yaitu: uji millon, uji hopkins cole, uji belerang, uji xantroproteat, dan uji biuret. Sedangkan untuk uji protein, berdasarkan pada pengendapan oleh garam, pengendapan oleh logam dan alkohol. Serta uji koagulasi dan denaturasi protein.Pada uji asam amino terdapat uji bersifat umum dan uji berdasakan jenis asam aminonya.  Seperti halnya uji millon bersifat spesifik terhadap tirosin, uji Hopkins cole terhadap triptofan, uji belerang terhadap sistein, uji biuret bereaksi positif terhadap pembentukan senyawa kompleks Cu gugus –CO dan –NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Serta uji xantroproteat bereaksi positif untuk asam amino yang mengandung inti benzena. Oleh karena itu dalam praktikum ini akan dilakukan hidrolisis protein dan identifikasi asam amino dari telur bubuk.

Hidrolisis Karbohidrat

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki tanah yang sangat subur, banyak tanaman yang dapat tumbuh di tanah Negara merah putih ini, palawija, kacang-kacangan, umbi-umbian dan padi-padian merupakan contoh kecil jenis tanaman yang ada. Dengan kondisi tanah seperti ini membuat masyarakat Indonesia dapat hidup dengan mudah dari hasil pertanian mereka. Sejak dahulu kala, masyarakat Indonesia telah mengkonsumsi nasi atau produk olahan dari beras (Oryzae sativa) tanpa mengetahui berapa kandungan karbohidrat yang terdapat di dalamnya. Alasan utama mengkonsumsi nasi ialah karena memiliki rasa yang gurih dan lezat.
Salah satu rujukan penting dalam memilih bahan pangan pokok adalah kandungan karbohidrat dari bahan pangan tersebut.Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.

Enzim Invertase

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Enzim berperan sangat penting dalam proses metabolisme dan katabolisme di tubuh makhluk hidup. Enzim dikatakan sebagai suatu kelompok protein yang berperan penting di dalam aktifitas biologi. Enzim berfungsi sebagai katalisator di dalam sel dan sifatnya sangat khas. Didalam jumlah sangat kecil, enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga di dalam keadaan normal tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan hasil akhir reaksinya. Di dalam sel terdapat banyak jenis enzim yang berlainan kekhasannya. Artinya suatu enzim hanya mampu menjadi katalisator untuk reaksi tertentu saja. Ada enzim yang dapat mengkatalisa suatu kelompok substrat , adapula yang hanya satu substrat saja , dan ada pula yang bersifat stereospesifik. Karena enzim mengkataliser reaksi-reaksi di dalam sistim biologis, maka enzim juga disebut sebagai Biokatalisator.
Sebagai biokatalisator yang mengatur semua kecepatan semua proses fisiologis, enzim memegang peranan penting dalam dunia kesehatan dan patologi. Meskipun dalam keadaan sehat semua proses fisiologis akan berlangsung dengan cara yang tersusun serta teratur sementara homeostasis akan dipertahankan, namun keadaan homeostasis dapat mengalami gangguan yang berat dalam keadaan patologis.

ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian, para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat kimia yang dimaksud ialah: (1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya, eter, aseton, kloroform, benzena yang sering juga disebut “pelarut lemak”; (2) ada hubungan dengan asam-asam lemak atau esternya; (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup. Berdasarkan pada sifat fisika tadi, lipid dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan dengan cara ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter atau pelarut lemak yang lain.
Suatu senyawa dapat larut dalam pelarut tertentu apabila mempunyai polaritas yang sama. Senyawa non polar akan larut dalam pelarut non polar, dan lemak merupakan senyawa non polar sehingga senyawa ini mudah larut dalam pelarut non polar, seperti kloroform, karbon disulfida, karbon tetraklorida, dan sebagainya. Kelarutan dari lemak perlu diketahui untuk menentukan dasar pemilihan pelarut dalam pengambilan lemak dengan ekstraksi lemak dari bahan yang diduga mengandung lemak. Penentuan kolesterol dari berbagai bahan makanan menjadi sangat penting mengingat (1) perhatian terhadap kesehatan yang menyangkut artegonik  plasma dan diet seseorang dan yang ke(2) adalah berkaitan dengan label pada makanan. Oleh karena itu penentuan kadar lipid pada suatu makanan menjadi penting, sehingga dilakukkannya praktikum ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks ini.

PEMURNIAN BENSIN DENGAN DESTILASI

PEMURNIAN BENSIN DENGAN DESTILASI


A.    Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk memurnikan bensin.
B.     Kajian Pustaka

Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destilasi dilakukan dengan memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali agar menjadi cairan dengan bantuan kondensor. Dalam proses destilasi, suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan, zat yang memiliki titik didih rendah akan menguap lebih dulu (Anwar, 1994).

ekstraksi padat cair

EKSTRAKSI PADAT CAIR

A.    Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar minyak dalam biji jarak pagar (Jatropha Curcas L).
B.     Landasan Teori
Jika suatu komponen dari campuran merupakan yang cepat larut dalam pelarut tertentu dan komponen yang lain secara khusus tidak larut, maka proses pemisahan dapat dilakukan dengan pengadukan sedehana dan dengan pelarut tertentu yang diikuti dengan proses penyaringan. Akan tetapi bila komponen terlarut sangat sedikit larut atau disebabkan oleh bentuknya sehingga proses pelarutan sangat lambat, maka perlu dilakukan pemisahan dengan ekstraksi soxhlet (Armid, 2009).
Ekstraksi padat cair merupakan salah satu unit operasi pemisahan tertua yang digunakan untuk memperoleh komponen zat terlarut dari campurannya dalam padatan dengan cara mengontakannya dengan pelarut yang sesuai. Operasi ekstraksi ini dapat dilakukan dengan mengaduk suspense padatan didalam tangki atau dengan menyusun padatan tersebut dalam suatu unggun tetap, kemudian cairan pelarut mengalir diantara butiran padatan, cara ini disebut cara perkolasi.

Kromatografi Kertas

KROMATOGRAFI KERTAS


I.       Tujuan Percobaan.

Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan nilai Rf cuplikan Pb2+ dan Hg2+ dengan kromatografi kertas.
II..  Landasan Teori

Pada tahun 1944, lagi-lagi dari laboratorium Martin, dilaporkan pemisahan suatu campuran asam amino dengan menggunakan kromatogarfi kertas. Dalam teknik ini sedikit larutan contoh diteteskan pada suatu ujung pitan kertas saring dan noda itu dibiarkan mongering. Ujung kertas saring itu kemudian dicelupkan dalam pelarut yang sesuai yang berada dalam suatu bejana dan seluruh system berada dalam bilik tertutup (Day dan Underwood, 1985:551)

High Perfomance Liquid Chromatography (HPLC)

BAB I
PENDAHULUAN
Kromatografi merupakan suatu cara pemisahan fisik dengan unsur-unsur yang akan dipisahkan terdistribusikan antara dua fasa, satu dari fasa-fasa ini membentuk suatu lapisan stasioner dengan luas permukaan yang besar dan yang lainnya merupakan cairan yang merembes lewat atau melalui lapisan yang stasioner. Fasa stasioner/diam dapat berupa zat padat atau suatu cairan, dan fasa gerak dapat berbentuk cairan ataupun gas. Maka semua jenis kromatografi yang dikenal, terbagi menjadi empat golongan: cair-padat, gas-padat, cair-cair, dan gas-cair (Underwood, 1986).
Kromatografi cair kolom klasik merupakan prosedur pemisahan yang sudah mapan dimana fase cair yang mengalir perlahan-lahan melewati kolom akibat gaya gravitasi dan terjadi proses pemisahan di kolom tersebut. Metode itu dicirikan dengan efisiensi kolom yang rendah dan waktu pemisahan yang lama. Namun sejak kira-kira tahun 1969, perhatian dalam teknik kolom cair kembali dilirik dengan dikembangkannya sistem kolom bertekanan tinggi oleh Kirchland dan Huber, yang mampu bekerja pada tekanan sampai 2,07 x 107 Nm-2 (3000 p.s.i). Dalam metode ini digunakan kolom berdiameter kecil (1-3 mm) dengan partikel pendukung berukuran sekitar 30 nm dan eluen dipompakan ke dalamnya dengan laju alir yang tinggi (sekitar 1-5 cm3m-1). Pemisahan dengan metode ini dilakukan jauh lebih cepat (sekitar 100 kali lebih cepat) daripada dengan kromatografi cair yang biasa (Bassett et. all., 1994).

SINTESIS ETIL ASETAT

SINTESIS ETIL ASETAT
A.    Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan yang dilakukan adalah :
1)                   Menjelaskan proses esterifikasi alcohol dengan asam asetat
2)                   Menjelaskan prinsip reaksi esterifikasi
B.     Landasan Teori
Ada dua cara pembentukkan ester dari asamnya yaitu esterifikasi langsung dari asam karboksilat dengan alkohol, metode diazometana atau metode BF3-metanol. Dari kedua cara tersebut yang lebih dipilih adalah pembentukkan ester dengan metode diazometana dan BF3- metanol karena reaksinya searah, sedangkan esterifikasi langsung dari asam karboksilat dan alkohol, reaksinya dapat balik. Kemudahan pembentukkan ester tergantung pada halanganruang serta adanya rantai cabang baik dari alkohol maupun ng sangat asam karboksilat. Disamping itu letak gugus hidroksi dari alcohol pada atom C primer, sekunder, dan tersier akan mempengaruhi kecepatan pembentukkan ester (Gunawan, 2009).

PENAPISAN FITOKIMIA

PENAPISAN FITOKIMIA
A.    Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1.      Untuk menentukan penapisan fitokimia terhadap tumbuhan tinggi dengan teknik ekstraksi, uji positif menggunakan reagen.
2.      Untuk menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis metabolit sekunder yang terdapat dalam tumbuhan tinggi.
B.     Landasan Teori
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di zona khatulistiwa (tropik) dan terkenal mempunyai kekayaan alam dengan beranekaragam jenis tumbuhan, tetapi potensi ini belum seluruhnya dimanfaatkan sebagai bahan industri khususnya tumbuhan berkasiat obat. Masyarakat Indonesia secara turun-temurun telah memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan untuk bahan obat tradisional baik sebagai tindakan pencegahan maupun pengobatan terhadap berbagai jenis penyakit. Pemanfaatan tumbuhan obat tradisional akan terus berlangsung terutama sebagai obat alternatif, hal ini terlihat pada masyarakat daerah yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan modern. Dalam masa krisis ekonomi seperti saat ini, penggunaan obat tradisional lebih menguntungkan karena relatif lebih mudah didapat, lebih murah dan dapat diramu sendiri, selain itu bahan bakunya dapat ditanam di halaman rumah sebagai penghias taman ataupun peneduh halaman rumah (Sulianti et al, 2005).